Sabtu, 17 Agustus 2019

Titipan Warisan Anak Minang

Titipan warisan yang berat, amanah dan kepercayaan, menjadikan anak Minang laki-laki tangguh: pantang menyerah, pantang mengeluh, pantang menggantungkan hidup dan harapannya kepada orang lain.



Di negeri ini, setiap anak Minang melewati tiga proses alam kehidupan:

  1. Merangkak di rumah kaum – masa kecil penuh canda, pelajaran, dan kasih sayang.

  2. Duduk di surau atau masjid – masa remaja menimba ilmu, meneguhkan iman, menata hati.

  3. Berlari di rantau – masa dewasa mengukir prestasi, menghadapi dunia, menebar manfaat.

Inilah yang menghebatkan Hatta, Tan Malaka, Sutan Syahrir, Agus Salim, M. Yamin, Mr. Asaad, Buya Hamka, Rasuna Said, hingga tokoh-tokoh dunia seperti Sech Khatib Alminang Kabawi (Imam Besar Masjidil Haram) dan Yusuf Bin Ishak (Presiden pertama Singapura). Tidak ketinggalan para pahlawan Minangkabau seperti Datuk Ribandang, Datuk Ditiro, dan Datuk Patimang.

Anak Minang, sadarlah akan hebatnya darah yang mengalir dalam diri, betapa bangganya menjadi bagian dari tanah Minang, dengan tanggung jawab dan amanah yang melekat otomatis sejak lahir.

Inilah zaman, di mana sinyal dan kanal digital berada di tangan para Suci Modern. Menulislah, apa yang belum tertulis, agar suara, hikmah, dan keberanianmu menjadi warisan abadi.

Hari ini, 17 Agustus 2019, kita memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Bangkitlah dengan optimisme baru, bawa semangat perjuangan, dan lanjutkan amanah para pendahulu. Adat basandi syara’, syara’ basandikan Kitabullah.

Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2019..! 

Bersatu Sipakatau, Dalam Era Baru Menuju Sulsel Lebih Baik

Saya kini berada di planet ketiga dari tata surya galaksi Bimasakti, yang memiliki satu satelit bernama Bulan, berlapis lima atmosfer, dan 7...